Setiap hari ulang tahunnya, aku menulis surat untuknya. Di dalam surat itu, aku menulis segalanya yang terjadi pada tahun itu.
Semua peristiwa sulit, dan apa yang membuat kami bahagia, apa yang terjadi di dunia selama tahun itu, dan aku menyimpan benda-benda kenangan yang akan terlupakan dengan berlalunya waktu, seperti berbagai foto, kartu, dan hadiah...
Aku punya tempat di laci mejaku, dan menaruh apa pun yang ingin kumasukkan dalam suratku untuk anakku.
Lalu aku menuliskan apa yang terjadi selama seminggu dikertas catatan kecil.
Semua barang di laciku ini ku kumpulkan selama setahun. Lalu ku taruh semua barang-barang ini dan suratku di dalam kotak, merekatnya, di luar kotak kutuliskan pesan singkat, dan surat untuk anakku sudah selesai.
Ini bisa dikatakan sebagai kapsul waktu berisi cinta, yang akan kubuat setiap tahun sampai anakku dewasa. Dan sebagai catatan kehidupan yang akan menceritakan padanya bagaimana dia tumbuh.
Seperti biasa ketika aku membanyangkan wajah anakku Anne menerima surat ini, hatiku berdebar-debar.
“Anne..!”
“Ya, ayah.”
“Selamat ulang tahun, sayang”
“Terimakasih, ayah. Jumlah kotak harta karun menjadi duabelas dengan ini.” , ”Maukah ayah memberitahu apa isi kotak ini?”
“Itu rahasia..” , “Bila berumur duapuluh satu tahun, kamu boleh membuka sendiri kotak-kota itu.”
“Aku benar-benar penasaran, tapi aku akan menunggu.” , “Oh mestinya ku masukkan kalung dan jepit rambut yang kuterima dari teman-temanku ini.”
“Ayah akan menyimpannya dan memasukkannya di dalam surat tahun depan.” , “Sekarang, letakkan sendiri kotak-kotak itu di rak.”
“Kotak-kotak di rak ini lebih tinggi daripada tinggiku sekarang.”
Dengan ini, menulis surat untuk anakku secara teratur menjadi salah satu kewajiban paling sakral bagiku sebagai ayahnya.
Setiap tahun, tumpukan kotak itu semakin bertambah dan ketika Anne bertambah besar, aku bisa merasakan kotak-kotak itu juga menjadi bagian yang istimewa bagi kehidupannya.
“Anne..!”
“Ya, Ayah.”
“Pada ulang tahunmu yang keenam puluh satu, kau akan bermain bersama cucumu, benar?”
“O ya?”
“Pada ulang tahunmu yang kelima puluh satu, anakmu akan bersiap-siap menikah.”
(Anne tertawa tertahan)
“Pada ulang tahunmu yang keempat puluh satu, kau akan mengkhawatirkan makan siang anakmu di sekolah menengah.”
“Hihihihi”
“Pada ulang tahunmu yang ketiga puluh satu, kau akan mengajak anakmu ke kebun binatang.”
(Anne cekikikan)
“Dan pada ulang tahunmu yang kedua puluh satu, kamu akan kuliah, jalan-jalan, dan pergi konser bersama teman-temanmu..”
“Tidak, Ayah.”
“Hah?” (Aku bingung ketika bantahan keluar dari ucapannya)
“Saat itu aku akan sibuk membaca kedua puluh satu surat yang ayah berikan padaku.”
Yang ada dalam dua puluh satu kotak harta karun...
Salah satu keinginanku yang paling dalam
adalah masih hidup dan hadir
untuk menikmati saat-saat menyenangkan
di kemudian hari ketika
kapsul-kapsul waktu itu dibuka
dan tumpukan cinta kasih
dari masa lalu tumpah ruah
ke dalam kehidupan anak perempuanku.
from: Chicken Soup for The Soul
Tidak ada komentar:
Posting Komentar