Tulisan Thomas Aquinas, Maria adalah tanpa dosa dan penuh karunia
"Saya jawab, Tuhan telah mempersiapkan dan memberkati mereka, siapa yang akan dan menjalankan dan memegang tugas dan jabatan tertentu, bahwa mereka akan dapat melaksanakannya, menurut 2 Kor 3:6 'Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan' Perawan Bunda adalah pilihan Tuhan untuk menjadi IbuNYA. Tidak dapat disangkal bahwa Tuhan, dan Rahmat-NYA telah mempersiapkan Maria untuk menjabat peranan dan menjabat posisi itu, seperti perkatan malaikat di Luk 1:30-31 Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. 31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Jelas Maria tidak dapat menjadi Bunda Yesus Tuhan kita bila dia telah berdosa.
Pertama, sebab Mahkota (perbuatan dan nilai) orang tua terlihat pada anaknya, setiap anak mencerminkan Mahkota orang tuanya, seperti di Keb 17:6 Mahkota orang-orang tua adalah anak cucu dan kehormatan anak-anak ialah nenek moyang mereka. Bila demikian Mahkota/dosa Maria akan mencerminkan anaknya Yesus.
Kedua, karena kesatuan abadi antara ibu dan anaknya, anaknya mengambil darah/daging dari ibunya, seperti 2 Kor 6:15 Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial(dosa)? ... Yesus hidup didalam tubuhnya (rahim) tidak hanya dalam jiwanya tapi tubuhnya Maria. Sudah tetulis (Wis. 1:4): 'Wisdom will not enter into a malicious soul, nor dwell in a body subject to sins.'
"Oleh sebab itu kita tidak dapat berkata dan percaya lain terkecuali bahwa Bunda Perawan Maria tidak pernah berdosa, dosa besar dan dosa kecil sekalipun". Suma Teologi III:27:4
Thomas Aquinas on Mary's state of grace
"I answer that, God so prepares and endows those, whom He chooses for some particular office, that they are rendered capable of fulfilling it, according to 2 Cor. 3:6: '(Who) has made us fit ministers of the New Testament.' Now the Blessed Virgin was chosen by God to be His Mother. Therefore there can be no doubt that God, by His grace, made her worthy of that office, according to the words spoken to her by the angel (Lk. 1:30,31): 'Thou has found grace with God: behold thou shall conceive,' etc. But she would not have been worthy to be the Mother of God, if she had ever sinned. First, because the honor of the parents reflects on the child, according to Prov. 17:6: 'The glory of children are their fathers': and consequently, on the other hand, the Mother's shame would have reflected on her Son. Secondly, because of the singular affinity between her and Christ, who took flesh from her: and it is written (2 Cor. 6:15): 'What concord has Christ with Belial?' Thirdly, because of the singular manner in which the Son of God, who is the 'Divine Wisdom' (1 Cor. 1:24) dwelt in her, not only in her soul but in her womb. And it is written (Wis. 1:4): 'Wisdom will not enter into a malicious soul, nor dwell in a body subject to sins.'
"We must therefore confess simply that the Blessed Virgin committed no actual sin, neither mortal nor venial; so that what is written (Cant 4:7) is fulfilled: 'Thou art all fair, O my love, and there is not a spot in thee,' etc. " (Summa Theologiae III:27:4)
|
